Banyak hal yang harus disiapkan seorang calon ibu yang menderita diabetes agar dapat memberikan awal terbaik pada kehidupan anak yang akan dilahirkan.
Idealnya adalah sang calon ibu berkonsultasi dengan dokter untuk merencanakan kehamilan. Akan tetapi jika tidak memungkinkan untuk berkonsultasi sebelum kehamilan terjadi, ada baiknya konsultasi dilakukan segera setelah sang calon ibu menyadari bahwa dirinya hamil untuk membahas bagaimana cara penanganan diabetes selama kehamilan. Saat jantung dan otak anak sudah berkembang, bahkan sebelum sang ibu menyadari dirinya hamil, seorang wanita penderita diabetes harus selalu mengontrol gula darahnya untuk mencegah resiko penyakit yang mungkin akan terjadi pada anaknya.
Pengaruh Kehamilan Terhadap Diabetes
Selama kehamilan trimester pertama dan awal trimester kedua, bayi akan mengambil gula dari ibu, sehingga gula darah ibu akan menurun. Konsekuensinya, sang ibu mungkin perlu untuk sedikit mengurangi dosis insulin yang digunakan. Jagalah penurunan gula darah dengan makan sedikit tapi sering, ngemil saat larut malam, dan tidak lupa untuk selalu membawa beeberapa cemilan atau permen. Pada akhir trimester kedua dan selama trimester ketiga, kebutuhan insulin akan meningkat disebabkan oleh hromon-hormon dari plasenta. Setelah usia kehamilan mencapai 32 minggu, akan terjadi sedikit penurunan kebutuhan insulin (kurang dari 5-10 %). Untuk mempertahankan kontrol gula darah yang baik selama kehamilan. seorang ibu penderita diabetes harus mengikuti program keseimbangan harian yang mengatur latihan fisik, asupan makanan dan takaran injeksi insulin secara teratur.
Target yang dinilai selama kehamilan adalah:
HbA1c < 6%
Gula darah puasa 3,8-5,2 mmol/L
Gula darah (1 jam setelah makan) 5,5-7,7 mmol/L
Gula darah (2 jam setelah makan) 5,0-6,6 mmol/L
Dokter dapat mengubah pengobatan seorang penderita diabetes selama kahamilannya. Kondisi penderita diabetes retinopathy (penyakit mata) dapat memburuk selama kehamilan, oleh karena itu sedapat mungkin sering berkonsultasi dengan dokter.
Pengaruh Diabetes terhadap kehamilan.
Anak tidak akan lahir dengan diabetes tetapi tidak menutup kemungkinan anak itu selanjutnya dapat menjadi penderita diabetes. Cacat yang paling sering diteukan pada kehamilan penderita diabetes adalah kelainan pada jantung, cacat pada tabung saraf (mempengaruhi otak dan saraf tulang belakang), dan kelainan pada genital dan sistem kemih. Kontrol glikemik yang baik sebelum kehamilan dapat menurunkan resiko kecacatan bayi hingga hampir sama dengan kehamilan non-penderita diabetes. Konsumsi asam folat sebelum hamil juga sangat dianjurkan kerena dapat menurunkan resiko cacat tabung saraf hingga 70%.
Wanita penderita diabetes lebih sering melahirkan bayi mati daripada wanita non-penderita diabetes. karena itu ibu penderita diabetes harus berkonsultasi secara teratur dengan dokter. terutama saat mendekati tanggal perkiraan kehamilan. Sangat penting bagi dokter untuk mengetahui kebutuhan insulin sang ibu hamil serta perubahan pada pergerakan janin.
Waspadai Gejala berikut :
Gula darah tinggi atau rendah
Level HbA1c yang tinggi
Positif adanya keton dalam urine
Adanya gejala-gejala infeksi kandung kemih seperti sering berkemih, nyeri atau sensasi terbakar saat berkemih, dll
Tidak bisa makan karena mual atau muntah
0 komentar:
Post a Comment