Tubuh manusia terdiri atas milyaran sel yang saling bertaut bahu membahu membentuk fungsi masing-masing sebagai organ, sebagai darah kelenjar dan sebagainya. Sel-sel ini hidup.,tumbuh dan berkembang bahkan memperbaiki diri setiap kali terjadi kerusakan. Namun,penurunan fungsi tubuh manusia tetap terjadi yang berakibat manusia pun mengalami penuaan. Ini dikarenakan secara alami, melalui metabolisme tubuh ,muncul molekul radikal bebas yang secara aktif melakukan perusakan pada sel tubuh manusia .
Apa itu Radikal Bebas ?
Radikal bebas (prooksidan) adalah sebentuk molekul yang telah kehilangan elektron sehingga kehilangan pasangan, karena kehilangan pasangan itu, molekul ini menjadi tidak stabil ,liar, dan secara radikal akan merebut elektron dari molekul lain. Misalnya pada sel kulit, radikal bebas akan merusak senyawa lemak pada membran sel, lalu, kulit kehilangan ketegangannyadan muncullah keriput.
Repotnya,serangan radikal bebas masa kini semakin beragam dan intens mengingat polusi , radiasi , paparan bahan kimia yang semakin mudah ditemui dalam keseharian. Sebut saja paparan emisi kendaraan bermotor, polusi industri, asap rokok, dan radiasi matahari serta makanan minuman tak sehat atau tak imbang gizi yang menjadi sahabat akrab manusia sehari-hari . Akibatnya tak hanya memunculkan banyak sekali kejadian penuaan dini namun juga berbagai penyakit yang berat bahkan tak tersembuhkan.
Untuk menstabilkan radikal bebas dan menghambat reaksi berantai yang ditimbulkannya, maka diperlukan senyawa antioksidan. Antioksidan bermanfaat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh stress oksidatif (keadaan tidak seimbang antara jumlah prooksidan dan antioksidan), serta untuk memperlambat proses penuaan.
Sumber-sumber Antikosidan
Antioksidan dibagi menjadi 2 kelompok ,yaitu antioksidan sintetik(antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia) dan antioksidan alami ( antioksidan hasil ekstaksi bahan alami). Antioksidan alami banyak terkandung di dalam bahan pangan.Misalnya betakaroten yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang berwarna kuning, orange dan hijau tua. Sementara lycopene, banyak terdapat pada sayur atau buah yang berwarna merah . Selain itu , ada vitamin C, yang berasal dari jeruk, kiwi, jambu klutuk, serta buah yang berwarna kuning kemerahan. Dan juga Vitamin E, yang banyak terdapat dalam kacang-kacangan dan minyak, terutama minyak yang mengandung omega 3. Tidak hanya itu, kini juga beredar macam-macam antioksidan instan dalam bentuk suplemen yang ditawarkan berbagai pordusen. Umumnya dibuat secara sintesis dari zat-zat kimiawi.
Berapa Banyak Kebutuhan Antioksidan untuk tubuh kita ?
Pasokan terbaik antioksidan tubuh jelas berasal dari bahan alami. Vitamin C dan vitamin E misalnya, bila dikonsumsinya sangat sedikit tak mampu menjadi antioksidan. Melainkan hanya menjadi sekadar pemenuh kebutuhan tubuh akan vitamin. Namun berlebihan mengonsumsinya juga beresiko. Kelebihan dosisi malah bisa menyebabkan vitamin-vitamin ini menjadi radikal pula yang berarti berefek merusak tubuh.
Dapat kita lihat sekarang ,beberapa merk Vitamin C menawarkan dosis tinggi hingga 1000 mg per tablet. Padahal ,kecukupan gizi vitamin C per hari orang dewasa rata-rata hanya 60 mg , sebagai antioksidan , vitamin C hanya diperlukan hingga ratusan miligram saja.
Jika Vitamin C yang diasup ternyata berlebihan oleh tubuh,vitamin C tersebut justru menjadi prooksidan ,bukan anti lagi yang sifatnya sama dengan radikal bebas dan memunculkan efek negatif. Memang ,sebagian yang berlebih itu dapat larut dalam urine, tetapi potensi untuk radikal tetap ada.
Jadi dalam mengonsumsi suplemen yang mengandung antioksidan ini, harus amat berhati-hati dan bijak. Menu dengan gizi seimbang adalah yang paling tepat . Sebab tubuh sudah cukup mendapat antioksidan dari situ. Suplemen baru dianjurkan ketika tubuh mendapat beban fisik yang cukup berat,baru sembuh dari satu penyakit atau ketika tubuh banyak terekspos dengan polusi. Artinya , mengonsumsi suplemen tidak dianjurkan setiap hari, melainkan tergantung pada kondisi yang dihadapi seseorang.
Jadi bila kita ingin sehat ,jangan memilih cara yang instan. Pola hidup sehat dan nutrisi seimbang masih menjadi kuncinya.
0 komentar:
Post a Comment