Khusyu’ merupakan suatu keadaan ketika jiwa tenang, tentram, khidmat dan berpengaruh terhadap kehidupannya. Dalam agam Islam Khusyu’ yang benar hanya bersumber dari Allah SWT, bukan disebabkan alat, nyanyian, patung dan media lainnya. Khusyu’ dalam agama Islam murni pemberian dari Alah SWT kepada hambanya-Nya yang ikhlas. Bukankah Rasulullah telah bersabda :
“Sesungguhnya perjanjian antara kita dan mereka (yang membedakan antara kaum muslimin dengan ksum kafir) ialah solat. Barang siapa yang meninggalkan shalat ia menjadi seorang kafir” (hadits riwayat An Nasai).
Penyebab –penyebab solat tidak khusyu’
1. Befikir Shalat khusyu’ tidak mudah
Jiwa kita akan sangat terpengaruh dengan apa yang kita fikirkan. Shalat kita tidak akan khusyu’ apabila kita berfikiran jika shalat khusyu’ itu tidak mudah kita laksanakan. Banyak yang berusaha untuk khusyu’, akan tetapi terkadang lupa untuk menanamkan fikiran positif bahwa sholat khusyu’ itu tidak sulit. Saat ini adalah waktunya menghapus pikiran bahwa shalat khusyu’ itu tidak mudah dari pikiran kita, dengan mengatakan “sholat khusyu’ itu tidak sulit Insya Allah”.
2. Gerakan Shalat tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW
Gerakan Shalat yang kita lakukan harus sesuai sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkannya. Rasulullah SAW bersabda :
“Shalatlah engkau seperti engkau melihat aku sholat” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).
Jangan malu untuk memperbaiki halat kita yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Mengerjakan sholat khusyu’ berdirilah dengan niat dalam hati untuk shalat. Pandanglah tempat sujud. Serahkanlah sepenuhnya jiwa dan raga kepada Allah SWT, Tegaskan dalam diri kita bahwa tubuh bahkan ruh kita semuanya milik Allah.
3. Belum memahami bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat dan rukun shalat.
Jika kita belum memahami bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat dan rukun shalat, maka jadilah “sukaaro” shalat mabuk atau dengan kata lain shalat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyakinan, kosong, hampa bahkan merasa shalat sebagai suatu beban, terburu-buru dalam mengerjakan shalat, gerakan shalatnya ingin cepat selesai, menunda-nunda waktu shalat, gerakan shalatnya seperti ayam sedak mematuk.
4. Sedikit yang faham bahwa dalam shalat terjadi dialog antara hamba dengan Sang Pencipta
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
“barang siapa membaca surat Al Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah SWT”, lalu Rasulullah menyampaikan ketika seorang hamba berkata,” Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam”, Allah menjawab, “Hamba-Ku telah memuji-Ku.
Seorang hamba berkata “ Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”. Allah Menjawab, “Hamba-Ku memuji-Ku”.
Seorang hamba berkata,” Raja di hari pengadilan”. Allah menjawab, “ Hamba-Ku, mengaagungkan Diri-Ku, Hamba-Ku berserah diri kepada-Ku”.
Seorang hamba berkata, “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”. Allah menjawab, “ Inilah pertengahan antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta Aku berikan”.
Seorang hamba berkata, “Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang Engkau anugerahkan kepada mereka, bukan mereka yang kena murka dan bukan mereka yang sesat”. Allah menjawab, “Ini milik hamba-Ku. dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta Aku berikan”. (Hadits Qudsi,HR Muslim).
Oleh Karena itu kita harus membaca surat Al Fatihah dengan pelan-pelan, jangan terburu-buru. Dengan kesadaran dan keyakinan, sungguh Allah menjawab setiap ayat yang kita baca.
5. Ingin ke kamar kecil, mengantuk, dan lapar
Ketika seorang muslim ingin melaksanakan solat dan dia ingin buang air kecil atau buang air besar , yang menyebabkan dia tidak dapat khusyu’ dalam shalat, seharusnya ia tidak memulai solatnya. Akan tetapi dia selesaikan hajadnya terlebih dahulu, kemudian berwudhu, setelah itu baru ia shalat dengan khusyu’ hati dan anggota badannya, serta konsentrasi shalatnya.
Bersambung……
sumber : Nurhasanah Namin S.Ag
0 komentar:
Post a Comment