Blog ilmu bayoe ini tempat berbagi informasi seputar farmasi, kesehatan, dan lain-lain

Perlukah Mengorek Lubang Telinga ?

Perlukah Mengorek Lubang Telinga ? Sebelumnya telah dibahas mengenai mengenal bagian telinga dan infeksi telinga. Sering kita melihat seseorang sedang mengorek telinganya menggunakan cotton buds. Bolehkah kita mengorek lubang telinga ? berikut penjelasannya.
keluhan oititis eksterna atau infeksi pada bagian luar telinga biasanya bersumber dari kebiasaan mengorek telinga atau akibat berenang yang membuat telinga kemasukan air. Itu sebabnya otitis eksterna sering juga disebut swimmer’s ear. Pada saat berenang, lapisan lemak yang melindungi telinga akan mengalami abrasi sehingga kering dan menumpuk. Ini yang harus dibersihkan. Pasalnya, bila terjadi abrasi maka tidak ada lagi pelindung. Akibatnya, bakteri bisa tumbuh,”ujar Oppy.
Keluhan yang muncul pada penderita otitis eksterna antara lain telinga terasa sakit saat dipegang, sakit saat mengunyah makanan atau saat membuka mulut, terkadang juga keluar cairan dari lubang telinga. Untuk mengobatinya, sisa peradangan dibersihkan dan diberi antibiotik. Infeksi telinga bagian luar juga bisa disebabkan oleh jamur. Misalnya dipicu oleh telinga yang kemasukan air sehingga lembap dan timbul jamur. Keluhannya gatal-gatal. Untuk mengatasinya, jamur dibersihkan dan diberi salep.
Perlukah Mengorek Lubang Telinga ?
Keluar Congek
Infeksi telinga bagian tengah (otitis media) paling sering berhubungan dengan infeksi pada saluran napas bagian atas, yaitu hidung dan tenggorok. Gejalanya bisa diawali pilek, batuk, dan sakit tenggorok, kemudian naik ke telinga. Ini terjadi karena ada saluran yang menghubungkan hidung tenggorok dan telinga. Keluhan awalnya, telinga terasa tersumbat, berdengung, lama-lama muncul cairan, infeksi, bernanah, dan biasanya di kemudian hari bisa pecah (otitis media akut). Jika tidak ditangani dengan baik, otitis media akut bisa berkembang menjadi otitis media superlatif kronis. Jika gangguan lebih dari 3 bulan, maka sudah bisa disebut otitis media superlatif kronis.
Pecahnya Gendang Telinga
Keluhan otitis media, tambah Oppy, dilihat berdasarkan stadium. Pada stadium oklusi tuba, telinga berdengung dan pendengaran berkurang. Stadium berikutnya adalah stadium infeksi hiperemis. Pada tingkat ini , pada pemeriksaan fisik akan terlihat gendang telinga berwarna kemerahan. Pasien biasanya mulai merasa sakit. Stadium berikutnya yakni stadium supurasi, yakni saat gendang telinga bernanah dan pada pemeriksaan fisik terlihat menonjol keluar dengan nanah di dalamnya. Pada stadium ini rasa sakitnya luar biasa. Kalau yang kena anak-anak, biasanya dia akan rewel dan demam tinggi,” terang Oppy. Apabila dalam stadium ini seseorang tidak dapat mendapat pengobatan yang tepat, besar kemungkinan untuk masuk ke stadium berikutnya, yakni stadium perforasi alias gendang telinga pecah. Pada stadium ini, kemampuan mendengar akan turun sekitar 20-40 dB dan keluar cairan terus menerus yang kerap disebut congek.
Bagaimana perawatan organ telinga yang baik ?
Perawatan organ telinga ternyata tak kalah penting dibanding perawatan organ tubuh lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan telinga antara lain, selalu menjaga kebersihan dan hindari mengorek-ngorek telinga dengan menggunakan media seperti cotton bud, kuku, peniti, tusuk gigi, ear candle, dan sebagainya.
Jadi saran Oppy, sebaiknya tidak mencoba membersihkan sendiri kotoran kuping, karena kebanyakan orang tidak memahami anatomi telinga. Hanya satu per tiga bagian telinga luar saja yang ada kotoran telinganya. Jadi, sampai batas mana telinga yang dibersihkan dan menggunakan alat apa kebanyakan orang tidak tahu.
Perlukah Mengorek Lubang Telinga ?
Perlu dipahami juga fungsi kotoran telinga adalah untuk melindungi telinga. Secara mekanis, rambut-rambut halus di telinga akan menyaring dan secara kimiawi, telinga dilindungi kotoran telinga (serumen) tersebut. Lebih lanjut Oppy mengungkap, secara normal sebenarnya kotoran telinga atau serumen akan keluar sendiri meskipun tidak dibersihkan. Memang, produksi kotoran telinga ini bisa berbeda-beda tiap orang. Pada sebagian orang kotoran berbentuk kering, namun ada juga yang sangat berlemak. Ini bisa juga disebabkan oleh faktor usia karena semakin usia bertambah, produksi lemak pun akan semakin berkurang.
Oleh karena itum begitu ada keluhan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorok (THT). Yang tak kalah penting, kontrol setiap empat bulan ke dokter spesialis THT.
Demikianlah Artikel mengenai Perlukah Mengorek Lubang Telinga ? Semoga dengan Artikel ini pengetahuan kita semakin bertambah dan lebih baik lagi dalam menjaga kesehatan diri terutama kesehatan telinga.
Sumber : majalah Nova
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment