Blog ilmu bayoe ini tempat berbagi informasi seputar farmasi, kesehatan, dan lain-lain

Skuad Barca Tahun 2013/2014

Makin Ramping Tanpa Goda Inflasi
Sesuai kelaziman setiap musim, skuad penuh tiap klub di benua Eropa baru dapat diketahui setelah bursa transfer musim panas ditutup. Seakan hendak mengonfirmasi persaingan yang akan memuncak di level lintas negara, ketok palu penutupan bursa selalu dilakukan sekitar empat atau lima hari setelah undian grup Liga Champions dilakukan. Tentu saja, adrenalin para petinggi klub masih bisa dipuaskan dalam rentang waktu tersebut, namun dengan sebuah konsekuensi wajar: tekanan sempitnya waktu atas nilai transfer yang bisa menjadi spiral harga dalam proses negosiasi.
FC Barcelona, sebagai salah satu pemain besar di bursa transfer, tak bisa dipandang sebelah mata sebagai pihak yang dapat memicu pergerakan jual-beli pemain. Setidaknya beberapa rekrutan, seperti Zlatan Ibrahimovic, baru dapat terealisasi kala tim asal mereka sudah mendapatkan lampu hijau pengganti yang sepadan. Saking besarnya keinginan Barca menyegel tanda tangan penyerang jangkung asal Swedia tersebut, harganya pun meroket tinggi, walaupun tidak seluruh pembayaran diwujudkan dalam bentuk kas.
Ada sebuah pola yang terlihat lebih rapi dilaksanakan oleh manajemen transfer oleh Barca dalam beberapa musim belakangan. Tekanan waktu yang sempit berusaha dihindari dalam negosiasi transfer. Ini setidaknya bisa menjelaskan beberapa pola transfer yang dilakukan Barca, yang nantinya akan berujung pada pengeluaran klub yang lebih sedikit.
Pertama, disadari bahwa membeli lebih awal memberikan ketenangan psikologis bagi klub dalam memastikan kewajaran nilai seorang pemain. Adalah nama Javier Mascherano yang terakhir kali diboyong oleh klub saat liga sudah dimulai. Ya, bila diingat sejarah kedatangan Mascherano, sebelum benar-benar terealisasi hitam di atas putih, Liga Inggris musim 2010/2011 kala itu sudah dimulai dan Liverpool sudah bersiap diri untuk melawan nama besar di awal musim.
Kedua, dengan kekhususan gaya bermain yang tidak diadopsi penuh oleh klub lain mana pun di dunia, Barca menghindari membeli pemain di luar musim panas. Untuk poin kedua ini, ingatan mundur kita berujung kepada Maximmiliano Lopez, striker berambut pirang asal Argentina. Setelah kedatangannya, Barca tak pernah lagi membeli pemain di jeda transfer awal tahun. Alasan adaptasi permainan yang sudah harus terhimpit babak-babak krusial kompetisi Eropalah yang membungkus pola ini.
Maka, dengan berkaca pada dua poin di atas, hampir dapat dipastikan bahwa ke-25 nama pemain yang didaftarkan oleh Gerardo “Tata” Martino untuk menghadapi musim ini, akan berakhir dengan daftar yang sama di bulan Mei tahun depan. Bisa saja ada pergantian nama, namun tampaknya hal ini lebih berkisar pada promosi pemain junior untuk menggantikan pemain yang cedera. Tentunya, fokus Barca untuk mencari seorang bek tengah baru kembali tidak terealisasi musim ini.
Lupakan duet bek tengah tim nasional Brasil, David Luiz dan Thiago Silva. Walaupun diyakini dapat memperkokoh benteng pertahanan Barca, harga mereka yang membubung tinggi langsung mengerutkan dahi petinggi Barca. Belum lagi gaji mereka yang disokong miliarder minyak sulit diterima di Camp Nou. Lupakan pula Daniel Agger, bek tangguh Liverpool. Bandrolnya memang lebih murah dari dua nama pertama, namun tampaknya pemain asal Skandinavia ini terlalu “Inggris”. Gaya bermainnya terlalu lugas dan tidak terlihat luwes untuk berkostum biru merah kebanggaan Barca.
Ada lagi nama Marquinhos dan Mamadou Sakhou yang sebenarnya punya potensi di usia mereka yang masih muda. Kedatangan Marquinhos dari kota Roma tidak membukakan mata petinggi Barca mengalihkan energi untuk merayu Sakhou, seorang bek dengan persentase akurasi umpan pendek mencapai 92%, yang posisinya makin terancam di PSG sebagai efek domino berlabuhnya Marquinhos. Nama Marquinhos, yang sebelum berbaju PSG disebutkan sedang diincar Barca, serta Sakhou, yang juga tersebut dalam radar Barca, akhirnya sama-sama menikmati pengalaman di klub baru musim ini.
Nyatanya, dari sekian nama yang ditargetkan untuk menutup celah di lini belakang Barca, tidak ada satu pun yang terealisasi. Untuk mengisi empat pos pemain belakang, Tata pun mendaftarkan enam pemain belakang murni, yakni Dani Alves, Jordi Alba dan Martin Montoya untuk pos bek sayap, serta Gerard Pique, Carles Puyol dan Marc Bartra untuk pos bek tengah. Pos bek sayap akan ikut ditutup oleh Adriano Correia, sementara posisi bek tengah akan melibatkan Mascherano dan Alexandre Song. Maka total ada 9 pemain yang bisa dimaksimalkan Tata, sudah termasuk kapten Puyol yang masih belum sembuh dari cedera panjangnya.
Yang menarik, Tata terlihat sudah sangat nyaman dengan lini belakang Barca. Lihat saja, dari 14 kali substitusi pemain dalam lima pertandingan resmi (tiga di liga dan dua di Piala Super Spanyol) yang sudah dijalani Barca, hanya satu kali pergantian di lini belakang ia lakukan, itu pun terjadi karena adanya pemain yang cedera, yakni saat Alves masuk menggantikan Adriano, sang pencetak gol tunggal ke gawang Malaga. Kaki-kaki segar lebih diutamakan Tata untuk masuk menginjak area serang Barca.
Skuad Barca Tahun 2013/2014Boleh dibilang, skuad Barca musim ini lebih ramping dibanding musim lalu. Dikatakan lebih ramping bukanlah atas dasar kuantitas, karena toh jumlah pemain yang didaftarkan tiap musim adalah sama. Disebut lebih ramping karena secara kualitas, lebih sedikit pemain Barca musim ini yang telah bermain dalam pertandingan-pertandingan berkelas tinggi. Faktor pembeda utama adalah kehilangan aset penting Thiago Alcantara. Ia merupakan satu-satunya pemain muda potensial di dua musim terakhir yang sudah mengecap banyak laga penting bersama tim senior. Sayang memang, Barca harus menjualnya dengan harga yang lebih murah dibanding potensi besar yang dimilikinya. Untuk menebus ketiadaannya, Tata mempromosikan dua nama baru ke tim utama, yakni Jonathan dos Santos dan Sergi Roberto. Bedanya, mereka berdua masih berstatus pelanggan laga Copa del Rey musim lalu. Bayangkan, Roberto saja baru mengecap sembilan menit waktu bermain di La Liga 2012/13.
Dampak aktivitas di bursa transfer menjadi pendorong Tata dalam merotasi skuadnya. Dengan fokus pembenahan jangka panjang, Tata mencari celah untuk mengorbitkan pemain-pemain muda di klub yang baru dilatihnya ini. Lihat, mungkin banyak yang belum sadar soal pemberian nomor punggung. Montoya diberikan nomor “2”, yang wajar bila ditafsirkan sebagai sebuah niat pelatih memasukkannya ke dalam tim inti bila kesempatannya tiba. Nomor “2” selama ini selalu dipakai oleh Alves. Kini Alves mengenakan seragam bernomor punggung “22” yang sebelumnya menjadi milik Eric Abidal.
Walaupun belum pernah diturunkan di musim ini, penomoran kaus bagi Montoya tampaknya disadari Tata terkait usia Alves yang sudah berkepala tiga dan potensi tinggi yang dimiliki Montoya. Musim lalu, Montoya menjadi starter di 16 laga dan masuk sebagai pengganti di 8 pertandingan. Kontribusinya berbuah satu gol dan dua assist dengan hanya mengantongi satu kartu kuning. Bahkan, kehadirannya di lapangan hanya berujung pada 15 kali kebobolan bagi gawang Victor Valdes atau Jose Pinto, artinya rasio perlindungannya terhadap gawang Barca masih bisa mencegah Barca pasti kebobolan minimal satu gol di tiap laga. Mungkin saja, akal Tata sedang berputar untuk mencari pengganti Alves di musim ini dan memastikan angka budget transfer musim depan tidak tersedot untuk pos baru di luar bek tengah, yang kecil kemungkinan untuk tidak diburu lagi.
Di dua partai awal La Liga, Tata cukup berani memasukkan dua gelandang muda, Dos Santos dan Sergi Roberto, di tengah pertandingan. Padahal, posisi Barca pada saat itu belumlah aman dari kejaran Malaga dan Valencia yang sedang dihadapinya. Menemukan pergantian pemain bermodel seperti ini akan sulit bila kita mengurai perjalanan musim lalu. Sekali lagi, ada harapan munculnya bintang-bintang muda baru dengan tangan dingin Tata. Berawal dari kesulitan menemukan pemain bagus dengan harga wajar di bursa, kini Tata sudah mulai bekerja dengan rencana jangka panjang bagi skuadnya.
Visca Barca!

from :http://www.fcbarcelona.web.id/

SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment