Blog ilmu bayoe ini tempat berbagi informasi seputar farmasi, kesehatan, dan lain-lain

Resiko dan Tata Cara Meminum Obat Antibiotik

Resiko dan Tata Cara Meminum Obat Antibiotik. Antibiotik adalah bahan organik yang berasal dari mikrobia yang merupakan racun dan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Nilainya yang tinggi dalam pengobatan penyakit menular terutama pada daya racun yang selektif, yang ditunjukkan kepada penyebab penyakit, tetapi tidak kepada inang yang terkena infeksi. Telah dibuktikan sekarang bahwa banyak golongan antibiotik memperlihatkan daya racunnya yang selektif karena kenyataannya sasarannya adalah struktur (fungsi) yang khusus baik sel prokariotik atau eukariotik (Pelzcar & Reid, 1958).
Antibiotik adalah obat yang dikeluarkan harus dengan resep dokter. Oleh karena itu obat antibiotik tidak boleh digunakan dengan sembarangan karena obat antibiotik mempunyai resiko yang besar terhadap tubuh jika salah penggunaannya.

Dalam penanganan penyakit infeksi, pemberian antibiotik perlu diperhatikan dengan serius. Tidak semua penyakit infeksi memerlukan antibiotik. Ada aturan-aturan yang melingkupi konsumsi antibiotik.Antibiotik biasanya diberikan ketika terjadi infeksi oleh bakteri.
Tetapi banyak dari masyarakat menggunakan antibiotik tanpa mengetahui secara jelas penyakit yang dideritanya disebabkan oleh bakteri atau bukan.Juga masyarakat umumnya belum mengerti tata cara minum antibiotik dengan benar. hal ini dapat menyebabkan resiko efek samping yang di timbulkan akibat salah penggunaan antibiotik.
Berikut resiko yang dapat ditimbulkan  karena penyalahgunaan antibiotik :
Resiko dan Tata Cara Meminum Obat Antibiotik

1. Gangguan Pencernaan
Salah satu efek samping antibiotik yang paling umum adalah masalah pencernaan. Mulai dari diare, mual, kram, kembung dan timbul rasa nyeri.

2. Gangguan Fungsi Jantung
Beberapa orang yang mengonsumsi antibiotik bisa mengalami jantung berdebar-debar, detak jantung abnormal, sakit kepala parah, masalah hati seperti penyakit kuning, masalah ginjal seperti air kecing berwarna gelap dan masalah saraf seperti kesemutan di tangan dan kaki.

3. Infeksi
Efek samping yang paling rentan dirasakan wanita adalah infeksi jamur pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan keputihan, gatal dan miss V yang mengeluarkan bau serta cairan.

4. Alergi
Orang yang mengonsumsi antibiotik juga sering mengalami alergi, bahkan hingga bertahun-tahun. Alergi yang sering terjadi adalah gatal-gatal dan pembengkakan pada mulut atau tenggorokan.

5. Resistensi
Orang yang keseringan minum antibiotik bisa mengalami resistensi atau kekebalan. Ketika seseorang resisten terhadap antibiotik, ada beberapa penyakit dan infeksi yang tidak dapat lagi diobati, sehingga memerlukan antibiotik dengan dosis lebih tinggi.

6. Mengancam Nyawa
Penggunaan antibiotik dosis tinggi dan dalam jangka lama dapat menimbulkan efek samping yang sangat serius, seperti kerusakan hati, penurunan sel darah putih, kerusakan otak, kerusakan ginjal, aritmia jantung (gangguan irama jantung) dan bahkan kematian.

Resiko dan Tata Cara Meminum Obat Antibiotik Jadi pahami benar penyakit yang anda derita apakah disebabkan oleh bakteri atau bukan dengan berkonsultasi pada dokter dan rajinlah bertanya pada Apoteker atau tenaga farmasi lainnya mengenai tata cara meminum obat antibiotik yang baik dan benar.

Resiko dan Tata Cara Meminum Obat Antibiotik
Berikut beberapa aturan meminum antibiotik yang benar:
1. Jangan sembarangan mengonsumsi antibiotik. Gunakan antibiotik hanya dengan resep dokter, dengan dosis dan jangka waktu sesuai resep.

2. Jangan percaya pada rekomendasi teman, kerabat, atau petugas apotek yang menyarankan minum antibiotik tertentu tanpa rekomendasi seorang dokter.

3. Jangan sekali-kali membeli atau menggunakan antibiotik berdasarkan resep sebelumnya. Jika pernah tersisa antibiotik dari resep sebelumnya, sebaiknya jangan digunakan tanpa instruksi dokter.

4. Saat berobat, tanyakan pada dokter, obat mana dari resep yang mengandung antibiotik. Tanyakan pula dosis dan cara minumnya. Salah penggunaan antibiotik menyebabkan obat ini menjadi tidak efektif lagi, bisa terjadi kekebalan kuman, bahkan dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.


5.Jika Apoteker menjelaskan minum obat antibiotik 3 x sehari, maka pasien harus meminum obat tersebut setiap 8 jam sekali. dan minum antibiotik tersebut harus dihabiskan walau badan sudah terasa sehat.Ini dilakukan untuk menghindari resistensi bakteri terhadap obat antibiotik tersebut.


6. Pilek, batuk dan diare pada umumnya tidak memerlukan antibiotik. Konsumsi air yang cukup, istirahat cukup serta konsumsi multivitamin atau atau suplemen yang tepat dapat mengembalikan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi virus yang menyerang dan dapat sembuh dengan sendirinya

7. dan untuk petugas kesehatan,Khususnya tenaga Apoteker dan Tenaga Teknis kefarmasian diharapkan untuk memberikan penjelasan yang lengkap kepada pasien mengenai tata cara meminum obat antibiotik yang benar.
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment