Keracunan merupakan masalah yang sering kita jumpai. Proses keracunan
ini dapat secara sengaja seperti pada bunuh diri, maupun tidak sengaja. Proses
keracunan ini sendiri dapat berlangsung secara perlahan, dan lama kemudian baru
menjadi keadaan gawat darurat, atau dapat juga berlangsung dengan cepat, dan
segera menjadi keadaan gawat darurat. Racun adalah suatu substansi, yang dalam
kadar berlebih akan menyebabkan gejala, atau kematian.
Dengan demikian maka pada dasarnya setiap bahan di dunia ini dapat
menjadi racun, termasuk oksigen dan air. Ingat bahwa penderita yang datang
dalam keadaan keracunan, racun itu sendiri akan dapat mengenai petugas yang
menangani penderita, Karena itu selalu proteksi diri. Sebagai orang yang
pertama kali menemukan korban maka kita bertugas seolah-olah detektif. Kita
harus mencoba mengenali jenis racun. Informasi ini bias kita temukan dari :
·
Riwayat yang diperoleh dari penderita, riwayat dari keluarga atau
penonton
·
Penemuan di TKP (botol berisi tablet misalnya)
·
Gejala dan tanda, setiap racun berbeda
A.
Keracunan secara umum
Jenis-jenis racun :
Racun dapat dibagi menurut caranya memasuki tubuh yakni :
a.
Racun yang tertelan (masuk melalui saluran pencernaan, paling sering)
b.
Racun terhisap (masuk melalui saluran pernapasan)
c.
Racun terserap (melalui kulit)
d.
Racun langsung masuk tubuh melalui suntikan.
Gejala Umum yang
dapat timbul pada setiap keracunan :
-
Bau yang khas dari racun (misalnya insektisida)
-
Perubahan kesadaran (penderita mulai pingsan)
-
Kejang-kejang
-
Pupil mata melebar
-
Gangguan pernapasan (sesak)
-
Gangguan denyut jantung (berdebar-debar)
-
Keringat dingin
a.
Racun tertelan
Racun dapat tertelan, dengan tidak sengaja
maupun dengan sengaja (usaha bunuh diri). Menghindarkan kejadian racun tertelan
secara tidak sengaja, harus dilakukan dengan segala cara seperti :
·
Botol obat atau zat beracun yang di rumah selalu diberikan label/
tulisan dengan jelas.
·
Botol obat selalu diletakkan jauh dari jangkauan anak-anak
Gejala dari keracunan yang tertelan adalah
·
Gejala umum keracunan
·
Gejala saluran pencernaan
-
Sisa racun di sekitar mulut, mungkin luka sekitar mulut
-
Air ludah yang banyak
-
Muntah-muntah
-
Mencret/diare
-
Nyeri pada perut atau nyeri daerah lambung
Tindakan pada keracuan yang tertelan :
·
Amankan diri sendiri dan lingkungan
·
Selalu A-B-C terlebih dahulu
·
Posisikan penderita pada posisi aman bila dalam keadaan tidak sadar
·
Memuntahkan penderita : hanya lakukan jika penderita masih sadar dan
yakin betul bahwa ini tidak berbahaya
·
Berikan susu atau air matang pada penderita satu atau 2 gelas dengan tujuan
untuk mengencerkan kadar racun yang sudah terserap tubuh. Dilakukan pada
penderita yang masih sadar. Harap diperhatikan bahwa tidak semua ahli setuju
pemberian susu, dengan alas an lemak dalam susu akan mempercepat penyerapan
racun dalam darah.
·
Berikan karbon aktif (norit) 8 tablet yang dilarutkan dalam air 1 gelas.
Dilarang memuntahkan penderita bila penyebab
keracunan adalah :
-
Zat korosif (zaat yang merusak jaringan, seperti soda keras dsb)
-
Minyak tanah, bensin, solar (hidrokarbon)
-
Asam keras (H2SO3), asam aki) dan basa keras
-
Cairan pengkilap mebel
Juga dilarang merangsang muntah penderita bila :
-
Ada penurunan kesadaran
-
Kejang
-
Usia korban kurang dari 6 bulan
-
Wanita hamil
Tindakan muntah akan sia-sia jika penderita sudah diberikan karbon aktif
(norit).
b.
Racun Terhisap
Gas terhirup dapat menyebabkan keracunan. Di Indonesia, gas terhirup
umumnya terjadi secara tidak sengaja, kalau di negera barat, kadang-kadang gas
rumah tangga dipakai untuk bunuh diri.
Gas terhirup dapat menyebabkan kematian dengan cepat, dan sekaligus
merupakan bahaya untuk penolong. Jangan melakukan bantuan. “Kamikaze”
(penyelamatan yang membabi buta karma tidak aman untuk penolong), selalu minta
pendapat dari yang lebih mengerti untuk membantu penderita seperti ini.
Keracunan gas yang cukup sering terjadi di Indonesia :
·
Gas CO (karbon monoksida)
·
Asap dari api (gabungan CO, CO2, dan 35 jenis gas lainnya)
·
Gas pembius (di rumah sakit)
Keracunan gas yang jarang terjadi
·
Gas Amonia
·
Gas dari bahan kimia
·
Gas dari industry lain
Gejala keracunan gas :
·
Ada riwayat terhirup gas
·
Gejala umum keracunan
·
Btuk-batuk, mungkin ada suara stridor
·
Suara serak
·
Sesak
·
Rasa terbakar di dada
Penanganan keracunan gas terhirup
·
Ini salah salah satu keadaan dimana keamanan si penolong merupakan prioritas.
Jangan memaksa masuk bila keadaan tidak aman
·
Selalu proteksi diri
·
Jauhkan penderita dari sumber racun
·
Penderita berbaring dengan kepala lebih tinggi. Ini akan memudahkan
pernapasan
·
Airway-Breathing-Circulation terlebih dahulu
Catatan : jangan lakukan pernapasan mulut ke mulut atau mulut ke masker,
berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi. Ini hanya dapat dicapai dengan
nonrebreathing mask (kalau anda mempunyai wewenang memberikan oksigen).
c.
Racun terserap (melalui kulit)
Walaupun cukup sering terjadi, namun biasanya
tidak menjadi serius, dan hanya berupa iritasi saja, kita sering kali mengalami
hal ini.
Pada dasarnya semua bahan dapat merangsang
kulit bila dalam konsentrasi yang cukup besar, namun yang kerap kali menjadi
keluhan adalah sebagai berikut :
·
Bahan Cat
·
Insektisida
·
Obat-obatan untuk tumbuh-tumbuhan
·
Bahan pencuci rumah tangga
Gejala keracunan melalui kulit biasanya ringan
(jarang gejala berbahaya) meliputi
·
Gejala seperti alergi : gatal, kemerahan
·
Gejala seperti luka bakar : kemerahan, ada gelembung cairan
·
Mungkin ada gejala umum dari suatu keracunan
Pengobatan sementara untuk keracunan yang
terserap melalui kulit adalah
·
Selalu proteksi diri dan lingkungan
·
Jauhkan penderita dari sumber racun
·
Selalu A-B-C terlebih dahulu
·
Lepaskan penderita dari baju yang terkena racun
·
Bila racun berupa bubuk disapu secara hati-hati, kemudian di bilas
dengan air yang mengalir
·
Bila racun berupa cairan bilas dengan air yang mengalir untuk waktu yang
cukup lama. Bila ada kemungkinan luka bakar : 30 menit.
d.
Racun disuntikkan
Racun dapat disuntikkan dengan jarum suntik
atau melalui sengatan serangga. Penyuntikan obat umumnya adalah bahan narkoba
(narkotika atau obat-obatan lain). Gejala racun yang disuntikkan :
·
Ada riwayat menyuntikkan obat, dan ada bekas jarum suntik atau ampul
obat
·
Ada riwayat gigitan serangga
Pengobatan keracunan yang disuntikkan :
·
Proteksi diri dan lingkungan
·
Selalu A-B-C terlebih dahulu
·
Untuk keracunan narkoba liat pada bab keracunan narkoba
·
Untuk gigitan serangga liat pada bab mengenai gigitan binatang
0 komentar:
Post a Comment