Waspada Bahan Pangan Berformalin. Bahan pangan berformalin merupakan masalah klasik yang timbul
tenggelam sepanjang waktu. Ada beberapa bahan pangan yang sebagian
disinyalir berformalin beredar hingga sekarang. Diantaranya ikan asin,
tahu, bakso, mie. Yang terbaru ada lagi yaitu usus ayam.
Lemahnya pengawasan pemerintah, minimnya kepedulian dan pengetahuan
konsumen serta sanksi hukum bagi pedagang yang tertangkap, menjadi
pemicu mengapa bahan pengan berformalin selalu beredar di masyarakat.
Praktik memakai formalin pada makanan seperti ini bisa dijumpai di
pasar tradisional hingga pasar modern yang memanfaatkan
ketidakhati-hatian konsumen demi keuntungan besar.
Efek mengonsumsi Formalin
Formalin yang sering dituding berbahaya bagi manusia dan hewan,
sebenarnya merupakan bahan kimia bermanfaat. Tentu saja jika digunakan
sebagaimana mestinya. Dalam industri rumah tangga, formalin dimanfaatkan
sebagai antiseptik. Dalam dunia kedokteran, visum et repertum
akan berjalan mulus jika kondisi jenazah telah diawetkan menggunakan
formalin, dan masih banyak lagi kegunaan formalin untuk kehidupan
manusia.
Karena berfungsi sebagai pengawet, formalin yang dijula bebas dan
bisa dibeli oleh siapa saja ini digunakan untuk mengawetkan makanan. Hal
ini benyak dilakukan oleh pelaku usaha kecil yang belum terdaftar dan
hanya mengejar keuntungan semata. Bahan pangan seperti mie dan tahu,
tanpa formalin hanya mampu bertahan selama 12 jam. Namun jiika diberi
formalin, daya tahannya bisa mencapai 3 hari.
Formalin merupakan zat yang bersifat karsinogenik(penyebab kanker).
Efek negatif formalin dalam jangka pendek akan ditandai dengan gejala-
gejala sebagai berikut: Bersin, radang tenggorokan, nyeri dada, jantung
berdebar, sakit kepala, diare, mual dan muntah. Dalam jangka panjang
diantaranya memicu kanker, gagal hati, ginjal, dan pankreas. Namun
dengan imunitas tubuh yang kuat, dampak negatif formalin dapat
dilemahkan.
Selain dari makanan yang dikonsumsi, formalin dapat terhirup melalui
polusi udara dari asap pabrik dan kendaraan bermotor. Juga melalui
penggunaan piranti saji seperti melamin dan plastik. Penggunaan formalin
bertujuan untuk memberikan efek cerah pada kedua piranti tersebut
sementara jika digunakan untuk meletakkan hidangan panas, formalin akan
larut dan menyatu dengan hidangan yang disantap.
Salah satu bahan makanan yang disinyalir berformalin dan sedang
marak saat ini yaitu usus ayam. Untuk itu mari kita kenali ciri- ciri
usus ayam berformalin :
- Bahan pangan apapun yang diletakkan di tempat terbuka selalu mengundang lalat untuk merubunginya. Namun bahan pangan yang diberi formalin tidak akan pernah dihinggapi lalat, Jika dipegang teksturnya juga akan terasa kenyal.
- Jika kita terlanjur membeli usus ayam dan kita masih belum yakin dengan keamanannya, cobalah menyimpannya pada suhu ruang. Bila 2-3 hari usus ayam tidak berbau berarti ada kandungan formalin di dalamnya. Usus ayam berformalin, bau anyirnya berkurang dan warnanya pucat.
0 komentar:
Post a Comment